memperbaiki kualitas hidup menjadi lebih baik

Kamis, 17 April 2008

Context Diagram

Apa itu Context Diagram?
 Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam Data Flow Diagram (level 0)
 Context Diagram hanya memuat satu proses secara umum namun mencakup sistem secara keseluruhan

Komponen Context Diagram
 Kelompok pemakai (terminator)
 Data
 Penyimpanan Data
 Batasan antara sistem dan lingkungan

Memulai Context Diagram
Dimulai dengan penggambaran terminator, aliran data, aliran kontrol penyimpanan, dan proses tunggal yang menunjukkan keseluruhan sistem.

Simbol-simbol Context Diagram

Contoh Context Diagram

Aplikasi Context Diagram
Penggunaan Context Diagram pada aplikasi Microsoft ASP.Net. Contoh:
• Address Book System
• E-book Shop System
• On-line Bank System
• Skills Management System

CRM

Definisi CRM
o CRM kependekan dari Customer Relationship Management.
o CRM (Manajemen Hubungan Pelanggan), yaitu salah satu strategi pemasaran dalam membina hubungan dengan pelanggannya agar mereka tetap membeli produk atau memakai jasa perusahaan.

Beberapa definisi CRM antara lain:
o CRM adalah sebuah strategi perusahaan dalam mengelola hubungan yang efektif dengan para pelanggannya.
o CRM adalah upaya perusahaan untuk menjaga pelanggannya dengan segala cara yang efektif
o CRM adalah sebuah istilah industri TI untuk metodologi, strategi, perangkat lunak dan atau aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan.

Mengapa CRM?
o Karena tingkat persaingan global antar perusahaan makin ketat.
o Biaya untuk mendapatkan pelanggan baru sangat besar.
o Pelanggan memandang layanan purna jual merupakan sesuatu yang mutlak
o Pentingnya loyalitas pelanggan kepada suatu perusahaan

Pengguna CRM
Perusahaan untuk segala jenis usaha, umumnya perusahaan berskala besar yang memiliki jumlah pelanggan yang cukup banyak

Cara Kerja CRM
o Mengambil data masukan berupa data profile dari semua pelanggan dan memberikan informasi yang sesuai berupa informasi tentang sejarah pelanggan, kebutuhan-kebutuhan pasar dan isu-isu lain seputar perkembangan pasar, dengan tujuan:
o Mengenali dan menganalisa hubungan.
o Mengenali dan menganalisa pasar.
o Mengenali dan menganalisa produk keluaran.

Agar CRM efektif
o Melakukan perencanaan bisnis yang matang
o Menetapkan tujuan dan sasaran dari penerapan CRM
o Menentukan ruang lingkup dari CRM
o Menentukan parameter dan standar pengukuran keberhasilan
o Menentukan standar aturan penanganan strategi berdasarkan informasi dari sistem CRM seperti perubahan, perbaikan dan pemantapan strategi

Hal-hal yang harus diperhatikan:
o Sasaran yang ingin dicapai bersifat jangka panjang.
o Hasil yang dicapai dapat menjadi sasaran kunci bagi bisnis perusahaan.
o Penerapan CRM harus dapat mengurangi biaya perusahaan secara keseluruhan.
o Nilai resiko akibat penerapan CRM.

Manfaat CRM
o Jumlah konsumen bertambah, yaitu mencari konsumen baru disamping tetap memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.
o Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan mengetahui kebutuhan konsumen.
o Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui hasil transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data-data transaksi yang sudah terkumpul.
o Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu mengetahui tindak kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya.
o Mengetahui perbaiakn yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada konsuman.
o Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.
o Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer history.

Kendala yang Muncul setelah CRM
o Tidak semua feature pada aplikasi TI yang terpakai.
o Efisiensi tidak naik.
o Masih ada data yang tersembunyi.
o Keuntungan perusahaan tidak berubah.
o Hubungan dengan pelanggan tetap transaksional.
o Pelanggan tetap mengeluh.

Untuk implementasikan sebuah CRM, diperlukan setidaknya 3 faktor utama:
o Orang-orang yang profesional dengan kualifikasi yang memadai
o Proses yang didesain dengan baik
o Teknologi yang memadai (IT)

Syarat implementasi CRM
o Otomasi pemasaran, pemasaran dilakukan secara on-line tanpa perlu bertransaksi langsung dengan pelanggan.
o Pusat pelayanan (Call Center), dengan tujuan untuk mengetahui kebiasaan konsumen, menerima keluhan dari para pelanggan dsb. Informasi tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan produknya.
o Penggudangan Data (Data Warehousing), informasi tentang pelanggan harus dilakukan dalam satu sistem terpadu. Hasil analisa harus mampu menampilkan petunjuk-petunjuk tertentu tentang pelanggan sehingga staf penjualan dan marketing mampu melakukan kampanye terfokus terhadap grup pelanggan tertentu. Nantinya gudang data ini juga harus mampu menaikkan volume penjualan.
o Pencarian data dan analisa proses secara on-line, data yang telah terkumpul akan dipisah-pisahkan menurut kualifikasinya dan selanjutnya data akan disimpan dalam sistem yang bisa diakses secara on-line, sehingga bila sewaktu-waktu data tersebut diperlukan dapat segera diperoleh.
o Pengambilan keputusan dan alat pelaporan, jika sudah dilakukan hal-hal tersebut diatas maka diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih bijak karena perusahaan telah memiliki data yang cukup untuk menentukan langkah selanjutnya, misalnya penjualan dengan sistem ‘cross selling’ dan hasil penjualannya dapat dilihat apakah sesuai dengan keinginan konsumen dan bisa menaikkan keuntungan perusahaan.

CRM di Indonesia
Beberapa perusahaan yang telah menerapkan CRM antara lain:
o PT Telkom,
o Astra World,

Visualisasi EDI dan Sistem Informasi Virtual


Visualisasi EDI dan Sistem Informasi Virtual pada Institusi Manipal


• Kebutuhan visualisasi untuk informasi diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi virtual dan EDI.
• Untuk tujuan ini, Institut Teknologi Manipal (MIT), Sekolah Kesehatan Kasturba (KMC), Pusat Teknologi Informasi Manipal (MCIS), dan Institut Manajemen T A Pai (TAPMI) dibuat.
• Semua institusi ini mempunyai database yang dikembangkan in-houseuntuk fasilitas sumber daya informasi dan LAN.
• Sejak infrastruktur dasar dibuat untuk pertukaran informasi antara pusat informasi dan institusi dan mengembangkan lingkungan virtual bekerja dan bertukar data.
• Semua proses dilakukan oleh MCIS.

Kenapa EDI dan Sistem Informasi Virtual

• Beberapa fitur yang mendorong pengembangan EDI dan VIS antara lain:
• Perubahan
• Subsidi
• Kompetisi global
• waktu
• Kecepatan
• Biaya dan integrasi
• Dalam konteks informasi perubahan bisa dikelompokan sebagai berikut:
• Perubahan pemyimpanan data
• Perubahan proses akuisisi data
• Perubahan media komunikasi data
• Perubahan media distribusi data

Electronic Data Interchange (EDI)
• EDI adalah pertukaran informasi dari dokumen standar, bisa diproses komputer, dalam bentuk yang diterima secara universal oleh penyedia dan pengguna dari sistem informasi.
• EDI mencakup formast pesan elektronik standar untuk komunikasi. Bisa dilihat pada gambar berikut.

Pemanfaatan Knowledge management System dalam Perusahaan

Knowledge Management (manajemen pengetahuan) adalah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan (transfer pengetahuan) untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi tersebut. Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Demikian definisi dari http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pengetahuan. Sedangkan Transfer pengetahuan (salah satu aspek dari manajemen pengetahuan) dalam berbagai bentuk, telah sejak lama dilakukan. Contohnya adalah melalui diskusi sepadan dalam kerja, magang, perpustakaan perusahaan, pelatihan profesional, dan program mentoring. Walaupun demikian sejak akhir abad ke-20, teknologi tambahan telah diterapkan untuk melakukan tugas ini, seperti basis pengetahuan, sistem pakar, dan repositori pengetahuan.

Knowledge Management adalah bagaimana manusia dapat mengumpulkan knowledge asset dan menggunakannya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Sementara filosofi mendasar knowledge management adalah knowledge is power, share it and it will multiply. Melalui cara berpikir semacam ini diyakini bahwa Internet akan berperan besar dalam membuat masyarakat menjadi pintar. Hal inilah yang merupakan dasar bagi timbulnya masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
Diantara perusahaan yang menerapkan Knowledge Management adalah STIE Perbanas Jakarta. Bertujuan membuat masyarakat kampus STIE Perbanas menjadi pintar dilakukan pertukaran pengetahuan yang mudah dan cepat yang pada gilirannya akan membuat pengetahuan terus berkembang. Pengelolaan pengetahuan dalam pengertian itu adalah upaya menyebarkan, mempercepat pertukaran dan memanfaatkan pengetahuan. Dalam pengelolaan pengetahuan, dikenal istilah explicit knowledge yaitu hasil pengetahuan yang telah berwujud misalnya skripsi, tugas akhir, laporan penelitian, buku dan semacamnya, serta tacit knowledge berupa pengetahuan yang masih tersimpan dalam kepala pemiliknya. Internet merupakan platform yang amat menunjang pertukaran tacit knowledge, sedangkan manajemen explicit knowledge akan ditunjang oleh pengembangan digital library dengan konsekuensi bahwa proteksi pengetahuan seperti hak atas kekayaan intektual (HAKI), hak cipta dan paten menjadi tidak relevan dalam pertukaran informasi yang cepat. Dengan adanya kemudahan berkomunikasi dengan menggunakan teknologi multimedia, teleconference/ video conference, memungkinkan adanya proses belajar mengajar jarak jauh melalui internet atau dikenal dengan istilah Cyber Education / Virtual University. Sehingga mahasiswa dapat kuliah dimana saja diseluruh penjuru dunia dan kapan saja karena jarak geografis dan waktu bukan merupakan kendala utama.
Melalui konsep di atas muncullah istilah cyber economic yang mengacu pada optimal combination of existance and dynamic of real and virtual economic yang menisbikan dimensi ruang dan waktu, sehingga akan memperbesar cakupan (coverage) dan memberikan kesempatan luas bagi berkembangnya peluang-peluang di bidang ekonomi yang selama ini tidak atau bahkan mustahil ditemukan di conventional economic.
Salah satu langkah dalam Manajemen Pengetahuan adalah Knowledge Sharing, dijelaskan bahwa langkah ini digunakan untuk memberikan kesempatan kepada anggota suatu kelompok, organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi ilmu pengetahuan, teknik, pengalaman dan ide yang mereka miliki kepada anggota lainnya.Berbagi Pengetahuan hanya dapat dilakukan bilamana setiap anggota memiliki kesempatan yang luas dalam menyampaikan pendapat, ide, kritikan dan komentar kepada anggota lainnya. Berikut adalah sarana sharing pengetahuan:
1) Pertemuan Tatap Muka
Pertemuan-pertemuan rutin, seminar, workshop, forum dan pemagangan. Sarana tatap muka ini menjadi sarana paling efektif, terutama pemagangan. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah struktur komunikasi yaitu kapan dan bagaimana pertemuan tatap muka dapat dilakukan, siapa dapat bertanya kepada siapa, bagaimana mendapatkan umpan balik dari pertanyaan yang diajukan dan sebagainya.
2) Dokumentasi
Dokumentasi seluruh kegiatan dengan memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi dalam rangka publikasi baik elektronik di website maupun non-elektronik melalui newsletter, majalah dan koran. Termasuk di dalamnya adalah notulensi dan pengumpulan dokumen dari kegiatan tatap muka di atas. Output atau sistem basis data dokumentasi ini kelak harus dapat diintegrasikan dengan website komunitas.
3) Website
Website yang dibangun secara lokal memuat informasi terkini tentang berita, kegiatan komunitas, cerita pengalaman dan informasi lainnya. Sarana ini sebenarnya lebih kepada sharing informasi, tetapi dapat ditingkatkan menjadi sharing pengetahuan bilamana terjadi diskusi terhadap apa yang diinformasikan, seperti dengan menambahkan fitur komentar sehingga pengguna dapat mengomentari atau diskusi lebih lanjut dengan sumber informasi (penulis). Sebagai contoh blogging dengan weblog adalah salah satu sarana cerita pengalaman.
4) Diskusi Elektronik
Diskusi secara elektronik dapat dilakukan melalui tele-conference, email, milis, blog, forum diskusi, wiki, dan internet-chatting. Tele-conference adalah komunikasi real-time dengan memanfaatkan tehnologi telepon dan video. Tele-conference lebih interaktif dibanding lainnya tetapi lebih sulit dalam menyiapkannya. Email bersifat komunikasi 2 orang. Milis adalah komunikasi melalui email dengan melibatkan sekumpulan orang. Blog pada awalnya adalah sarana bercerita (pengalaman), tetapi telah berkembang menjadi sarana diskusi dengan author sebagai pusatnya. Forum diskusi adalah diskusi dengan tema sebagai pusatnya. Wiki adalah sarana kolaborasi yang memungkinkan penulisan dokumen secara bersama. Internet-chatting seperti Yahoo Messenger, Windows Messenger, dan ICQ adalah komunikasi real-time antar 2 atau lebih orang melalui internet.
5) Publikasi dan Newsletter
Pembuatan newsletter kepada anggota komunikasi, penerbitan majalah dan koran untuk menyebarkan pemikiran dan pengetahuan yang dimiliki komunitas, juga sekaligus dapat menjadi sarana promosi komunitas kepada masyarakat yang lebih luas. Publikasi dan newsletter ini dapat dilakukan baik offline maupun online (melalui website).
6) Penelitian
Penelitian tidak harus merupakan kegiatan yang rumit, survey kecil juga masuk dalam kategori ini. Tukar-menukar pemikiran dan ide baru, akan lebih intensif terjadi. Kreatifitas dan inovasi akan terbangun lebih cepat dengan kegiatan seperti penelitian.
Beberapa contoh perusahaan yang menerapkan Knowledge Management, yakni sarana Website, Diskusi

Sistem dan Teknologi Informasi - apa dan di mana bedanya?

PENDAHULUAN
• Kadang terjadi kekeliruan dalam mengartikan Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI). Keduanya sering diartikan tertukar atau dianggap suatu hal yang sama.
• Banyak definisi yang dibuat baik untuk Sistem Informasi maupun Teknologi Informasi.
• Sistem Informasi dan Teknologi Informasi adalah hal yang berbeda namun saling erat kaitannya.

PENGERTIAN
Bagan dari Sistem Informasi


DEFINISI:
• Kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Alter, 1992)
• Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999)
• Sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai (Hall, 2001)
• Teknologi Informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, memgambil, memanipulasi, atau menampilkan data (Alter, 1992)
• Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan infromasi dalam bentuk elektronis (Lucas (2000)
• TI tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 2002)

Beberapa contoh Teknologi Informasi



FUNGSI DAN PENERAPAN
• Sistem reservasi perjalanan/paket pariwisata secara on-line
• Sistem informasi layanan pemerintahan berbasis internet (e-government)
• Sistem layanan akademis berbasis web
• Sistem penerimaan pegawai secara on-line

KESIMPULAN
• Sistem Informasi adalah suatu sistem yang melibatkan Teknologi Informasi. Dengan kata lain, Teknologi Informasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Informasi itu sendiri.
• Efektifitas dan efisiensi dari suatu Sistem Informasi sedikit banyak bergantung dari Teknologi Informasi yang digunakan. Semakin modern dan baik Teknologi Informasi yang digunakan akan membuat Sistem Informasi menjadi semakin baik pula.
• Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
• Teknologi Informasipun akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya tuntutan di dalam Sistem Informasi.

Minggu, 30 Maret 2008

Jakarta... Kota depresi?

Jakarta: Penuh dengan stress

Sudah lama kita mendengar atau bahkan mungkin kita sendiri yang berkomentar bahwa hidup di Jakarta... stress. Beberapa kawan saya bercerita tentang saudara/temannya dari desa yang berkunjung ke Jakarta, ceritanya hampir sama... paling lama satu minggu saudara/temannya itu sudah kembali ke Jakarta dengan alasan yang sama... tidak tahan hidup di Jakarta. Saya sendiri yang lahir, sekolah, bekerja, sampai berkeluarga di Jakarta tidak dapat mengatakan "sudah terbiasa" tinggal di Jakarta. Sering berandai jika saja dapat tinggal di daerah yang lebih "layak" ketimbang hidup di Jakarta.


Apa itu stress? menurut arti kata, stress berarti tekanan. Jadi stress yang dimaksud di sini berarti tekanan hidup yang dihadapi tiap orang dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Stress karena menghadapi pekerjaan yang sudah mendekati dead line, stress menghadapi kemacetan yang luar biasa, stress karena belum berhasil mendapat pekerjaan, stress saat menonton adegan horor, dan lain lain. Melihat contoh di atas, stress bukan berarti negatif. Stress adalah suatu realita yang mesti dihadapi. Memang tingkat stress karena hidup di kota besar seperti Jakarta, tentunya berbeda jika dibandingkan hidup di desa/kota kecil.

Apa dampaknya jika kita tidak dapat mengendalikan stress yang kita alami? stress yang berlebihan akan mengakibatkan depresi, yaitu kondisi emosional dimana mental terganggu akibat stress yang tidak dapat dikendalikan/diatasi. Hal ini dapat mengakibatkan kekacauan mental/gangguan jiwa bahkan sampai pada kegilaan.

Hal yang menarik... apakah sebagian warga di Jakarta akan menjadi depresi atau bahkan gila? bisa saja dan waktu yang akan membuktikan.

Kita lihat stress yang dialami sebagian karyawan di Jakarta;
1. Bangun pagi sangat awal (bukan karena ingin sholat Subuh di mesjid), mandi, berpakaian, sarapan (kadang tidak sempat) dan siap2 berangkat.... stress tahap awal
2. Keluar dari kompleks rumah mendapati kenyataan jalan sudah dipadati kendaraan, untuk masuk ke jalan tersebut harus berjuang karena banyak yang tidak bersedia memberi jalan... stress kedua
3. Masuk jalan tol alias jalan bebas hambatan yang dimeriahkan oleh parade kendaraan yang bergerak dengan kecepatan 10 - 20 km/jam... stress ketiga
4. Secara kebetulan mendapati mobil di depan yang secara paksa diambil kaca spionnya... stress keempat
4. Menjelang kantor dan melihat waktu sudah hampir lewat jam masuk... stress kelima
5. Menghadapi boss dan rutinitas pekerjaan... stress keenam
6. Selesai bekerja dan siap-siap pulang, berarti siap-siap menghadapi siklus stress berikutnya

Rutinitas di atas dilakukan tidak hanya beberapa hari saja, tapi berulang-ulang, bertahun-tahun bahkan selama hidupnya.

Apakah yang demikian yang dinamakan hidup yang berkualitas? bagaimana menghadapi dan menyiasati agar stress tidak menjadi depresi bahkan kegilaan?
Suatu manajemen stress harus kita terapkan agar kualitas hidup kita dapat diperbaiki. Bagi seorang karyawan yang memang kenyataan hidupnya harus menjadi karyawan, tidak perlu berubah profesi menjadi pedagang/pengusaha agar terhindar dari stress, yang terbiasa mengendarai mobil atau motor, tidak perlu berubah menjadi penumpang kendaraan umum atau ikut-ikutan menjadi biker untuk menghindari stress, karena pedagang/pengusaha, penumpang kendaraan umum juga menghadapi stress walau dalam bentuk yang berbeda.

Stress secara langsung lebih berpengaruh kepada emosional seseorang ketimbang phisik. Jika seseorang merasa lelah luar biasa setelah bermain bulutangkis, stress yang baru ia hadapi karena bermain bulutangkis tidak akan menjadikannya depresi tapi justru akan memotivasinya. Seseorang yang sedang duduk terdiam, memikirkan hutang-hutangnya yang tidak pernah terbayar berpotensi menjadi depresi, meskipun secara phisik dia tidak mengeluarkan energi.

Oleh karena itu, strategi kita adalah bagaimana mempertahankan emosi/jiwa kita untuk tidak terpancing saat menghadapi tekanan yang ada. Apapun caranya, bagaimanapun kita menghadapi stress selama jiwa/emosi kita tidak terpancing, stress tersebut tidak akan membuat kita depresi.
Berpikir positif, adalah suatu cara jitu menghadapi stress karena berpikir positif akan selalu menghindarkan emosi kita dari rasa marah, kesal, sebal, iri hati, letih, dan sebagainya. Namun sebaliknya, kita akan selalu merasa lapang, sabar, termotivasi, optimis dan sebagainya. Lebih banyak mendekatkan diri pada agama, mengerti dan melaksanakan sebaik-baiknya adalah solusi terbaik. Karena hal tersebut akan mengubah persepsi kita mengenai hidup ini yang penuh dengan stress...

Anda ingin sharing mengenai stress... ? silahkan kirim komentar anda...